Karena cinta datang dari Allah maka tidak berdosa jika kita mencintai seseorang. Tetapi sekarang ini banyak yang menyalahgunakan perasaan cinta itu. Cinta yang tulus adalah cinta yang tanpa disertai nafsu.Tapi nyatanya banyak yang menyaahgunakannya dengan jalan pacaran.Padahal apa sih yang kita dapatkan dari pacaran??????!!!!!
Pacaran hanyalah menambah dosa kita!!!!!
Dengan berpacaran berarti seseorang telah mengobral harga dirinya . Padahal seharusnya kita menjadikan seseorang yang kita cintai sebagai media berkarya & lebih mendekatkan diri dengan Allah. Cinta yang indah dan tulus lahir dari batin dan hanya teruntuk sang Khaliq.
Dibawah ini indicator cinta menurut Al-Qusyairi & Ibnu Qayyim Al Jauziyah
01. Tandensi atau interes yang menetap di dalam hati disertai rasa sangat kasih
02. Mementingkan kekasih yang mengalahkan pada semua teman dekat
03.Kesesuaian/ kecocokan antara kedua belah pihak, baik ketika bertemu ataupun berjauhan
04.Menghilangkan sifat-sifat atau karakter-karakter sang pecinta agar menetapkan sifat-sifat sang kekasih
05. Takut meningalkan kehormatan yang disertai dengan pelayanan
06. Pembebasan diri seluas-luasnya dan memperbanyak rasa cinta yang semula sedikit
07. Meraih ketaatan dan meninggalkan perselisihan
08. Identifikasi sifat-sifat sang kekasih untuk menggantikan sifat-sifat sang pecinta, sehingga diri pecinta selalu menyebut-nyebut sifatnya
09. Memberikan seluruh yang dimiliki pada sang kekasih, sehingga tak tersisa sedikit pun pada dirinya
10. Menghapus (ingatan, perhatian, ketaatan dan keterpesonaan) selain sang kekasih di dalam hati
11. Kelezatan yang disertai dengan keasyikan
12. Rasa cemburu pada sang kekasih jika ada orang lain ikut mencintainya
13. Hasrat yang dahan-dahannya tertanam dalam hati yangmembuahkan akal piiran, kesesuaian, dan ketaatan
14. Menghimpun darah sekaligus dan menumpahkannya
15. Takkan habis dengan perceraian dan takkan bertambah dengan kebaikan
16. Dapat meruntuhkan rasa malu dan sopan santun
17. Keteguhan hati bersama sang kekasih dengan menganngalkan ego pribadinya
18. Mengabaikan kecenderungan diri tanpa berharap memperoleh apa-apa
19. Berawal dari tipuan dan berakhir pada pembunuhan
20. Sesuatu mengakibatkan kebutaan san tuli
21. Kecenderungan pada sesuatu secara total, yang mementingkan kekasih daripada jiwa, dan harta benda sendiri, sehingga tumbuh skesesuaian, baik yang tampak maupun yang rahasia, dan mengetahui kekurangannya untuk mencintai sang kekasih
22. Ketidakpatutan jika menduakan malainkan perlu penyatuan diri, jika bicara pada orang lain ia mengucapkan dengan kata “hai aku” bukan “hai kamu”
23. Bara kalbu yang dapat membakar apa saja selain dari kehendak sang kekasih
24. Pengerahan daya upaya dan senang melakukan apa yang dikehendakinya
25. Sesuatu yang bertujuan, jika tujuannya lenyap maka cinya pun ikut lenyap
26. Sesuatu yang memabukkan yang tidak dapat siuman kecuali menyaksikan sang kekasih
27. Kesibukan diri untuk mengikuti kehendak sang kekasih
28. Keinginan hati pada sang kekasih sehingga senantiasa menyebut-nyebut namanya
29. Menghindari diri dari perbuatan yang melupakan sang kekasih
30. Menghinakan diri sendiri untuk dapat perhatian dan kecintaan dari sang kekasih
Source : “Risalah Cinta” by Drs. Abdul Mujib, M. Ag.
No comments:
Post a Comment